Chapter 10

Koordinasi dalam rantai pasokan

   1.   Kurangnya Koordinasi Rantai Pasokan, meliputi :

a.  Koordinasi rantai pasokan sehingga semuatahap rantai mengambil tindakan yang selaras dan meningkatkan total surplus rantai pasokan
b. Memerlukan agar setiap informasi pembagian panggung dan memperhitungkan dampak tindakannya pada tahap lainnya
c.     Kurangnya hasil koordinasi bila:
-    Tujuan dari berbagai tahap konflik
-  Informasi yang bergerak di antara tahap tertunda atau terdistorsi



   2.   Efek Cambukan (Bullwhip), antara lain :
a. Fluktuasi pesanan meningkat saat mereka menaikkan rantai pasokan dari pengecer ke pedagang grosir menuju ke produsen kemudian ke pemasok
b. Mendistorsi permintaan informasi dalam rantai pasokan
c.   Hasil dari kehilangan koordinasi rantai pasokan


   3.   Efek Kinerja :
a. Rantai pasokan tidak memiliki koordinasi jika setiap tahap hanya mengoptimalkan tujuan lokalnya
b.     Mengurangi keuntungan total
c.     Ukuran kinerja meliputi
-          Biaya produksi
-          Biaya persediaan
-          Pengisian lead time
-          Biaya transportasi
-          Biaya tenaga kerja untuk pengiriman dan penerimaan
-          Tingkat ketersediaan produk
-          Hubungan di seluruh rantai pasokan



   4.   Hambatan untuk Koordinasi dalam Rantai Pasokan
a.       Hambatan Insentif :
 - Terjadi ketika insentif ditawarkan ke tahap yang berbeda atau peserta dalam rantai pasokan mengarah pada tindakan yang meningkatkan variabilitas dan mengurangi total keuntungan rantai pasokan
 -  Optimalisasi lokal dalam fungsi atau tahapan rantai pasokan
  -    Insentif tenaga penjualan
b.     Hambatan Pengolahan Informasi :
- Bila informasi permintaan terdistorsi karena bergerak di antara berbagai tahap rantai pasokan, yang menyebabkan peningkatan variabilitas pesanan dalam rantai pasokan
-  Peramalan berdasarkan pesanan, bukan permintaan pelanggan
-  Kurangnya berbagi informasi

c.     Hambatan Operasional :
-  Terjadi saat penempatan dan pengisian pesanan menyebabkan peningkatan variabilitas
-   Memesan banyak
-   Waktu pengisian ulang yang besar
-   Penjangkauan dan kekurangan game






   d.     Hambatan Harga :
   - Ketika kebijakan harga untuk suatu   produk mengarah pada peningkatan variabilitas pesanan yang ditempatkan
     -   Keputusan kuantitas berdasarkan ukuran banyak
     -   Fluktuasi harga
   e.     Hambatan Perilaku :
Masalah dalam belajar di dalam organisasi yang berkontribusi terhadap distorsi informasi
  - Setiap tahap rantai pasokan melihat tindakannya secara lokal dan tidak dapat melihat dampak tindakannya terhadap tahap lain
    -  Berbagai tahap rantai pasokan bereaksi terhadap situasi lokal saat ini daripada mencoba untuk mengidentifikasi akar permasalahannya
-  Berbagai tahap rantai pasokan saling menyalahkan karena fluktuasi
-  Tidak ada tahap rantai pasokan yang belajar dari tindakannya dari waktu ke waktu
- Kurangnya kepercayaan di antara para mitra rantai pasokan menyebabkan mereka menjadi oportunis dengan mengorbankan keseluruhan kinerja rantai pasokan


5. Pengambil Keputusan Manajerial untuk Mencapai Koordinasi
a.       Menyelaraskan tujuan dan insentif
 - Sejajarkan tujuan dan insentif sehingga setiap peserta dalam kegiatan supply chain bekerja untuk memaksimalkan total keuntungan rantai pasokan
  -   Sejajarkan tujuan di seluruh rantai pasokan
  -   Align insentif di seluruh fungsi
- Harga untuk koordinasi\Mengubah insentif tenaga penjualan dari penjualan (ke pengecer) hingga jual-beli (oleh pengecer)
b.      Meningkatkan Visibilitas Informasi dan Akurasi
-          Berbagi titik data penjualan
-          Melaksanakan peramalan dan perencanaan kolaboratif
-          Merancang kontrol tahap tunggal pengisian ulang
·      Program pengisian ulang terus-menerus (CRP) dan Pegelolahan Persediaan Vendor
ü  Satu titik pengisian ulang
ü  CRP - grosir atau produsen mengisi berdasarkan data POS
ü  VMI - produsen atau pemasok bertanggung jawab atas semua keputusan mengenai persediaan
ü  Pengganti
·      Vendor managed inventory (VMI)
c.       Meningkatkan kinerja operasional
-          Mengurangi pengisian lead time
-          Mengurangi banyak ukuran
-          Penjatahan berdasarkan penjualan sebelumnya dan berbagi informasi untuk membatasi game
d.      Merancang strategi penetapan harga untuk menstabilkan pesanan
-          Mendorong pengecer memesan lebih banyak dan mengurangi pembelian ke depan
-          Beranjak dari ukuran lot berdasarkan volume diskon berbasis volume
-          Menstabilkan harga
-          Membangun kemitraan dan kepercayaan strategis


   6.   Perencanaan Kolaboratif, Peramalan, dan Pengisian Ulang (CPFR)
a.       Penjual dan pembeli dalam rantai pasokan dapat berkolaborasi dalam salah satu atau semua hal berikut
-          Strategi dan perencanaan
-          Permintaan dan manajemen persediaan
-          Eksekusi
-          Analisis
b.      Kolaborasi acara retail
c.       Kolaborasi pengisian ulang DC
d.      Menyimpan kolaborasi pengisian ulang
e.       Perencanaan bermacam-macam kolaboratif
f.       Persyaratan organisasi dan teknologi untuk CPFR yang berhasil
g.      Resiko dan rintangan untuk implementasi CPFR

















   7.   Mencapai Koordinasi dalam Praktek
a.       Kuantifikasi bullwhip effect
b.      Dapatkan komitmen manajemen puncak untuk koordinasi
c.       Mengerahkan sumber daya untuk koordinasi
d.      Fokus pada komunikasi dengan tahapan lainnya
e.       Cobalah untuk mencapai koordinasi di seluruh jaringan supply chain
f.       Gunakan teknologi untuk meningkatkan konektivitas dalam rantai pasokan
g.      Bagikan manfaat koordinasi secara merata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar